Balita Disiplin Tidur Lebih Pintar Berhitung-balita sehat ceria

Balita Disiplin Tidur Lebih Pintar Berhitung-balita sehat ceria


Balita Disiplin Tidur Lebih Pintar Berhitung

Posted: 23 Jul 2012 11:38 PM PDT

BANYAK manfaat mengenalkan kedisiplinan waktu tidur pada anak-anak yang berusia di bawah lima tahun alias balita. Peneliti menyatakan balita yang disiplin jam tidur lebih cepat membaca dan pintar matematika.

Satu lagi alasan orang tua perlu menjaga rutinitas tidur anak. Baiknya, anak-anak tak diperkenankan tidur terlalu larut malam. Kedisiplinan itu berkaitan dengan kemampuan otak anak dalam hal membaca dan berhitung.

American Academy of Sleep Medicine menyebutkan bahwa anak-anak prasekolah setidaknya tidur selama 11 jam setiap malam. Bila tidak, nilai tes membaca dan berhitungnya kurang memuaskan. Itu dikatakan penulis studi Erika Gaylor, peneliti di SRI International, sebuah lembaga penelitian di Menlo Park, California.

"Orangtua yang mengatur rutinitas tidur bisa menjadi cara penting untuk memberikan dampak yang signifikan terhadap kemampuan anak membaca dan berbahasa," ujar Gaylor dan rekan-rekannya dalam rilis yang diterbitkan dalam jurnal American Academy of Sleep Medicine.

Gaylor pun menyarankan dokter anak lebih aktif menerapkan waktu tidur pada anak dan orang tua. Kebiasaan itu akan menghasilkan tidur yang sehat.

Penelitian didasarkan pada respons dari wawancara telepon dengan para orangtua dari sekitar 8.000 anak-anak. Para orang tua diwawancarai ketika anak-anak mereka berusia 9 bulan. Orang tua lalu disurvei lagi ketika anak-anak mereka berumur 4 tahun.(Go4/RRN)

Balita Jalan Jinjit Perlu Diwaspadai

Posted: 23 Jul 2012 08:51 PM PDT

Kompas.com - Sekitar satu dari 20 anak memiliki kebiasaan berjalan jinjit. Namun anak-anak yang mengalami kelambatan perkembangan atau gangguan saraf merupakan kelompok yang paling sering melakukan jalan jinjit.

Jalan jinjit adalah kondisi dimana anak berjalan menggunakan ujung kaki bagian jari. Beberapa kondisi gangguan otak seperti serebal palsi biasanya menyebabkan anak berjalan jinjit. Kendati begitu, tak sedikit anak yang sebenarnya sehat juga memiliki kebiasaan jinjit. Sering disebut juga dengan idiopatik.

Dalam penelitian yang dilakukan di Swedia terhadap 1.500 anak berusia 5,5 tahun ditemukan 40 persen anak yang mengalami gangguan perkembangan otak seperti autisme berjalan jinjit.

Meskipun jumlah anak yang menderita gangguan neuropsikiatri dalam penelitian itu hanya 35 orang, tetapi para peneliti mengatakan hasil studi itu menguatkan studi sebelumnya yang menemukan tingginya prevalensi anak penderita gangguan kognitif atau mental yang berjalan jinjit.

Pada anak sehat yang sesekali berjalan jinjit, biasanya di usia 5,5 tahun gaya berjalan mereka kembali normal dengan sendirinya. "Di usia tersebut hampir separuh anak secara spontan memiliki gaya jalan normal," kata peneliti dalam laporannya di jurnal Pediatrics.

Anak-anak yang dibiarkan terus berjalan jinjit bisa menderita kerusakan struktur kaki, tumit, dan pergelangan kaki.

Menanggapi hasil penelitian ini, Dr.Pete Richel, kepala bagian anak dari Northern Westchester Hospital, anak-anak yang berjalan jinjit kemungkinan besar mengalami masalah sensorik. Tidak semuanya memenuhi kriteria diagnosa autisme tetapi tetap bisa mendapatkan manfaat dari terapi untuk anak autisme.

Para pakar juga mengatakan intervensi dini merupakan kunci, baik untuk yang memang dicurigai autisme atau memang berjalan jinjit karena gangguan sensorik.

0 Response to "Balita Disiplin Tidur Lebih Pintar Berhitung-balita sehat ceria"

Posting Komentar