Mengapa Saya Konsisten Menulis di Kompasiana?-balita sehat ceria

Mengapa Saya Konsisten Menulis di Kompasiana?-balita sehat ceria


Mengapa Saya Konsisten Menulis di Kompasiana?

Posted: 20 Jul 2010 08:33 AM PDT

Senang sekali membaca status facebook kang pepih Nugraha (admin kompasiana) yang menuliskan bahwa kompasiana sedikit lagi akan masuk dalam jajaran 100 blog yang paling ramai dikunjungi. Semua itu diluar target yang diperkirakan. Menurutnya, kompasiana begitu cepat membesar dan disenangi banyak orang. Hal itulah yang pada akhirnya menggiring saya untuk tetap konsisten menulis di blog keroyokan kompasiana.

Padahal, banyak teman yang memberikan saran kepada saya untuk menulis di blog sendiri setiap hari. Tetapi itu tak saya lakukan, sebab di dalam blog sendiri saya merasakan tidak begitu banyak orang yang mampir membaca tulisan saya. Kalau pun banyak, itu adalah para peserta didik saya yang saya wajibkan untuk membaca blog pribadi saya dan memberikan komentar.

Semenjak saya menjadi blogger, saya sudah berkomitmen pada diri saya untuk terus ngeblog setiap hari, dan saya menemukan sebuah blog yang unik dan antik yang bernama kompasiana. Mengapa kompasiana unik dan antik? Karena blog ini berbeda dari blog keroyokan pada umumnya. Selain banyak sekali blogger handal berkumpul di sini, kompasiana tidak hanya sekedar sebagai media blog di dunia maya, tetapi juga menjadi media sosial yang mempersatukan para blogger dalam dunia nyata.

Betapa senangnya saya bisa berteman dan bersahabat dengan orang-orang hebat di kompasiana, dan betapa bahagianya saya bisa bertemu dengan tokoh-tokoh penting negeri ini setelah saya ngeblog di kompasiana.walaupun saya juga ngeblog di tempat lain, saya merasakan betapa dahsyatnya kompasiana menyirep para penulis muda untuk bergabung dan menuliskan tulisan kreatifnya. Sunguh sangat bagus-bagus sekali tulisan mereka itu, dan saya yakin bila mereka konsisten dan memiliki komitmen yang tinggi pastilah akan teraut menjadi sebuah buku yang menarik. Seperti buku pak chappy hakim, pak prayitno ramelan, mbak Mariska Lubis, dan lain-lain.

Kompasiana telah mengajarkan kepada saya bagaimana nikmatnya berbagi. Berbagi pengalaman dan pengetahuan. Hanya memberi tak harap kembali. Saya pun tak bersedih hati bila lapak saya di kompasiana sepi pengunjung. Sebab bagi saya, itu artinya saya harus meningkatkan kualitas tulisan saya sehingga enak dibaca dan dipahami oleh banyak orang. Saya pun menjadi tertantang untuk memberikan informasi di bidang pendidikan yang saya geluti saat ini.

Saya sendiri tak menyangka kalau kemudian admin kompasiana menempatkan saya sebagai blogger teraktif di kompasiana. Bagi saya ini sebuah penghargaan yang tak ternilai. Inilah hadiah dari seorang blogger yang konsisten dalam menulis di kompasiana. Terima kasih tim admin!

Kalau teringat perjalanan kompasiana yang masih balita ini, tentu saya harus berdecak kagum dengan para pengelola kompasiana dibawah komando kang pepih dalam membuat rumah sehat kompasiana ini begitu diminati oleh berbagai kalangan. Iseng-iseng, saya menelusuri jejak langkah kang pepih, melalui tulisan-tulisan beliau yang sangat enak untuk dibaca. Tak salah bila saya memilih beliau menjadi guru menulis saya di dalam dunia blog yang semakin hari semakin banyak saja peminatnya.

Satu hal yang selalu saya ingat dari kang pepih adalah gali informasimu sendiri. Tulislah apa yang kamu sukai dan kuasai. Dengan begitu, kamu akan merasakan kemudahan dalam menulis.

Melalui rumah sehat kompasiana ini, saya merasakan banyak sekali manfaat yang saya dapatkan dari menulis. Saya menjadi kenal banyak orang, dan yang lebih saya syukuri, hampir setiap tempat atau kota yang saya kunjungi, pastilah saya bertemu dengan teman-teman kompasianers. OOH, betapa bahagianya bisa bertemu dengan mereka. Saling bersalaman dan bercerita tentang diri kami masing-masing apa adanya.

Bangga sekali bisa bertemu mereka, berfoto bersama, bertukar kartu nama, dan saling bertukar informasi. Kita pun langsung akrab, dan saling berinteraksi padahal baru kali itu saya bertemu dengan mereka. Seolah-olah saya bertemu dengan seorang sahabat yang telah lama ditinggalkan.

Kompasiana memang hebat. Du bawah bendera kompas.com akan kita saksikan bersama bagaimana blog kompasiana akan terus menerus meningkat anggotanya. Akan banyak orang yang tertarik dan berminat menjadi seorang jurnalis lepas dari hasil reportasenya sendiri dan gaya bahasanya yang khas.

Satu hal yang selalu saya ingat adalah bagaimana kang pepih bersama timnya membantu kami dalam membentuk sebuah komunitas blogger di kota Bekasi. Tulisan kang pepih sangat menginspirasi sekali, dan satu persatu tulisan itu kini telah menjadi kenyataan.

Akhirnya, mengapa saya konsisten menulis di rumah sehat ini adalah: karena kompasiana telah menghantarkan saya menjadi blogger handal di era global dan menjadi manusia yang senang dengan kegiatan tulis menulis. Seorang blogger yang berupaya konsisten untuk menulis. Sebab menulis itu merupakan kebutuhan dan setiap orang bisa melakukannya dengan baik asalakan mau belajar dan terus banyak membaca dan menulis dari apa yang dilihat dan dirasakan. Sayapun yakin, para kompasianers merasakan apa yang kini saya rasakan.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

http://wijayalabs.com


Tags: kompasiana, omjay, menulis, membaca, konsisten, komitmen

Kader Posyandu Mojokerto 'Curi' Ilmu

Posted: 20 Jul 2010 02:06 AM PDT

LAMONGAN, KOMPAS.com - Sebanyak 75 kader Posyandu Kabupaten Mojokerto, dipimpim Indah S Andayani, Selasa (20/7/2010) belajar dari Posyandu Anggrek di Kelurahan Sidokumpul, Kabupaten Lamongan. Mereka diterima Lurah Sidokumpul, Bakti Aprianto, Camat Lamongan Mochammad Wahyudi, dan Kader Posyandu Anggrek Sidokumpul Lamongan.

"Kami ke Lamongan untuk mengetahui bagaimana Posyandu Anggrek bisa menjadi Posyandu Mandiri dan lepas pendanaannya dari Pemerintah Daerah," ujar Indah.

Ketua Posyandu Anggrek, Nuk Suaibah menjelaskan dukungan dana Posyandu Anggrek berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang diperoleh dari jimpitan per RT sebesar Rp 20.000, setiap kegiatan Posyandu. Selain itu, dana swadaya diperoleh dari sumba ngan sukarela kader Posyandu dan warga sebesar Rp 15.000 pada setiap kegiatan posyandu.

Di Posyandu Anggrek ada Dana Sehat yang berguna untuk persiapan saat peserta Posyandu sakit dan memerlukan penanganan kesehatan. Sumber dananya berasal dari iuran sukarela atau swadaya masyarakat dari RT atau Kelompok Dasawisma sebesar Rp 1,275 juta. "Selain itu ada iuran sukarela secara spontan ketika ada warga yang sakit," kata Nuk.

Posyandu Angrek mendapatkan apresiasi dari PT Askes dengan penghargaan sebagai Posyandu terbaik pada tahun 2009 sebagai juara 1 se-Kababupaten Lamongan. Posyandu itu menerima kucuran dana sebesar Rp 75.000, setiap kegiatan Posyandu dari PT Askes. Pemkab Lamongan juga memberikan penghargaan sebagai Posyandu terbaik pada tahun 2009 dengan memberikan hadiah sebesar Rp 1 juta.

Nuk menambahkan Posyandu Anggrek mempunyai program tambahan seperti posyandu lansia, Bina Keluarga Balita (BKB), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), pemberian pelayanan kesehatan dasar diikuti sekitar 40 orang, Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK), pemanfaatan tanaman obat keluarga, pembuatan kue wingko, dan pembuatan telur asin. Tempat pelaksanaan Posyandu selalu tetap di rumah Mukhayin.

0 Response to "Mengapa Saya Konsisten Menulis di Kompasiana?-balita sehat ceria"

Posting Komentar