Rasa Syukur Terhadap Makanan Sangat Penting Bagi Tubuh « Rahasia Otak-balita sehat ceria

Rasa Syukur Terhadap Makanan Sangat Penting Bagi Tubuh « Rahasia Otak-balita sehat ceria


Rasa Syukur Terhadap Makanan Sangat Penting Bagi Tubuh « Rahasia Otak

Posted: 13 Jul 2010 04:30 AM PDT

Tokoh Inspiratif Kita: Wied Harry Apriadji

www.facebook.com/wiedharry

Awalnya, laki-laki kelahiran 1960 alumnus Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga IPB Bogor dan mengenyam pendidikan manajemen pemasaran pada Program Magister Manajemen Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta ini kurang menaruh minat terhadap Food Combining. Namun, setelah mendalami sistem biokimiawi dan proses metabolisme tubuh, pakar gizi dan ahli masak sehat alami ini akhirnya berkesimpulan Food Combining rasional dan ilmiah.

Berkat ketekunannya menerapkan pola makan Food Combining, kadar trigliserida darahnya yang sangat tinggi (440 mg/dl) berangsur-angsur turun menjadi 160 mg/dl, dan tidak pernah lagi melonjak. Selain itu, keluhan sering pusing sebelah yang sangat kronis hingga membuatnya kerapkali membolos kerja, serta kecenderungannya mudah flu, gampang masuk angin, dan kebiasaan bersin-bersin setiap kali bangun pagi atau bila kedinginan, kini menghilang. Bahkan, sejak menjalankan pola makan Food Combining ia tidak pernah menderita flu.

Selama 20 tahun ia berkarier pada beberapa perusahaan pers terkemuka Ibukota. Di antaranya Majalah Trubus, Majalah Intisari (Kelompok Kompas-Gramedia), Seri Masak Primarasa (Femina Group), dan Majalah Nirmala; masing-masing selama 4-6 tahun. Kini ia sepenuhnya bekerja sebagai penulis bidang nutrisi dan makanan sehat alami, serta menjadi food stylist profesional. Di antara kesibukannya, ia rutin melakukan yoga dan meditasi.

// Itulah profil Wied Harry Apriadji yang terdapat dalam belasan buku hasil karyanya yang fokus pada makanan dan menu sehat. Untuk lebih  mengenal mas Wied maka Andre Birowo dan Sayuri Yosiana dari Kabarsehat.Com telah mewawancarainya.

++Mas Wied, bagaimana awalnya Anda berkecimpung dan berkiprah dalam bidang gizi makanan dan  menu sehat?

Pendidikan S1 saya adalah nutrisi IPB (Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga). Ketermapilan memasak saya peroleh dari keterpaksaan, kemudian jadi hobi. Ada saat-saat saya kepepet sehingga harus memasak/membantu memasak. Ketika kuliah S1, saya adalah mahasiswa 'sombong' yang menolak kiriman wesel dari ortu dan mau belajar mandiri cari duit sendiri buat biaya kuliah, kos, makan dll. Karena sering kepepet (tapi gengsi minta duit ke ortu), saya harus masak sendiri supaya hemat. Kegiatan memasak/membantu memasak ini sebenarnya sejak kecil juga sudah biasa saya lakukan karena bapak kami AL yang sering berlayar  meninggalkan istri dengan 5 anak – sementara saya anak sulung. Karena tidak tega lihat ibu kerja sendirian di rumah, saya bantu-bantu apa saja, termasuk bantu di dapur. Gitu ….

++Apakah menu sehat itu berlaku secara umum atau setiap orang pada dasarnya unik sehingga menu sehat dari setiap pribadi dapat berbeda-beda?

Kalau menu sehat *alami*, jawabannya adalah berlaku umum. Makanan sehat alami dengan keseimbangan makanan pembentuk asam (acid forming) dan makanan pembentuk basa (alkaline forming) akan membuat tingkat keasaman/pH darah dan jaringan bersifat netral cenderung basa (pH 7,2-7,4). Dalam kondisi ini, organ-organ tubuh akan dapat bekerja dengan baik dan optimal, sehingga tubuh kita sehat, berenergi, dan awet muda. Kesimbangan ini dapat dicapai jika makanan pementuk asam dikonsumsi lebih sedikit daripada makanan pembentuk basa. Makanan pembentuk asam adalah sumber karbohidrat, lemak, makanan hewani, makanan olahan pabrikasi/kalengan/awetan/instan/dan sejenisnya, makanan dengan food additives sintetis, junk food/fast food, dll. Makanan pembentuk basa adalah buah-buahan segar dan sayur-sayuran segar – termasuk sayuran segar yang dikonsumsi mentah (salad sayuran/jus sayuran).

++Selain sumber makanan dan bagaimana mengolah makanan, apakah cara menyajikan makanan , bagaimana cara  makan dan suasana hati selama makan turut menentukan bagaimana makanan tersebut berdampak baik bagi tubuh kita?

Tentu saja ya! Mengunyah perlahan dan lebih lama memberi kesempatan mulut menghasilkan air liur mengandung enzim ptialin lebih banyak. Dengan demikian, karbohidrat akan lebih mudah dicerna di dalam lambung, sehingga nutrisinya menjadi lebih mudah diserap di dalam usus halus. Rasa syukur (terhadap makanan) dan rasa nyaman selama makan akan memacu produksi hormon relaksasi (terutama endorfin) lebih banyak, sehingga proses penyerapan nutrisi ke dalam sel menjadi lebih efektif. Dengan rasa penuh syukur, kita akan memberikan penghargaan lebih baik terhadap setiap suap makanan, sehingga makanan kita perlakukan sebagai bagian dari tubuh kita sendiri secara holistik, bukan sekadar pemuas mulut dan perut.

++Mas Wied banyak mempelajari pola makanan,  mulai dari food combining, vegetarian, makrobiotik, mediterania, okinawa, raw food diet, dll. Apa yang menarik dari pola makan tersebut? Apa yang terbaik bagi orang Indonesia?

Inti dari semua diet yang Anda sebutkan itu rohnya sama (termasuk slow food/slow cooking): semuanya kembali ke makanan lokal dan alami. Menjauh dari ingar-bingar marketing gimmick yang diciptakan industri makanan-minuman yang menempatkan produknya seolah-olah benar-benar bergizi dan menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat.

++Apakah musik (klasik) juga memiliki sinergi dengan makanan?

Wah kalau yang ini lebih baik saya jawab ndak tahu. Hehe. Lha wong saya kalau dengerin musik klasik malah mumet. Maklum 'tidak cerdas musik' …

Tapi kalau lagi menikmati makanan di cafe/resto lalu dengar suaranya Pavarotti alm/Andrea Bocelli/Il Divo, misalnya, saya malah pilih stop  mengunyah dan menikmati dulu lagunya, baru nanti ngunyah lagi. Bagaimanapun, fokus tidak mungkin bisa dipecah. Salah satu harus rela jadi 'alas suasana' saja.

++Setahu saya  mas Wied pernah mengikuti Tapabrata di Bali Usada? Bagaimana pengaruhnya terhadap pertumbuhan spiritual?

Wah besar sekali. Setidaknya saya jadi makin sadar diri, terutama tentang pentingnya mendengarkan diri sendiri dan di luar diri sendiri. Terhadap makanan, juga sangat berpengaruh. Kalau meditasi saya kekencengan, saya jadi ga tegaan terhadap makhluk hidup, sampai-sampai tidak bisa makan ayam (apalagi yang kelihatan berupa potongan tubuh! misalnya paha). Sebaliknya, makanan alami/organik dan cenderung vegetarian (seperti Food Combining yang saya lakukan) membuat pikiran lebih tenang, lebih stabil, lebih gampang konentrasi, lebih mudah merasa bahagia, lebih mudah bersyukur … Ini sebenarnya ada alasan ilmiahnya, tapi tidak perlu dijelaskan karena kepanjangan dan … tidak Anda tanyakan kan :o )

++Apakah penyakit mental atau pikiran penyembuhannya juga dapat di dukung oleh sebuah pola makan tertentu? Atau tak ada hubungannya sama sekali?

Sangat ada hubungannya. Karena zat apapun yang masuk ke dalam mulut kita bersama makanan-minuman akan sangat berpengaruh terhadap emsoi melalui zat penghantar saraf (neurotransmitter) di otak kita. Makin banyak bahan bersifat toksik -seperti food additives sintetis, lemak tak sehat, pestisida- semakin lamban reaksi tanggap kita dan semakin emosional. Generasi ABG pemakan junk food cenderung pemberang dan apatis, sifat yang tidak dimiliki anak-anak penyantap makanan sehat alami. Jadi, kalau ada balita yang kalau diajak ngomong seolah-olah cuek, jangan salahkan anaknya. Salahkan ortunya yang memberi makanan ngacau, sehingga reaksi tanggap cepat si anak terhadap pesan yang datang menjadi lamban.

++Hal apa yang ingin disampaikan tentang profesi yang dijalani saat ini?

Pendidikan saya S1 gizi msayarakat dan S2 manajemen pemasaran serta pengalaman 20 tahun bekerja di media massa (belakangan aktif sebagai host Harmoni TransTV, lalu presenter Masak Sehat Bersama Wied Harry dalam acara Jelang Siang TransTV) merupakan kombinasi yang menantang bagi dunia industri makanan-minuman. Tapi mohon maaf kepada yang sudah mengajak saya bergabung -termasuk para sahabat dari dunia periklanan-, karena saya justru lebih bahagia untuk 'menyepi' dari ingar-bingar dunia industri makanan-minuman. Mohon maaf jika saya memilih berada di seberang dan/atau bersebarangan. Bukan memusuhi makanan-minuman industri, tapi sekadar ingin mengajak lebih banyak masyarakat untuk lebih mengenali kebutuhan dasarnya bagi kesehatan diri sendiri sebelum mengambil keputusan untuk membeli atau tidak membeli makanan-minuman industri.

Beberapa Buku yang ditulis Wied Harry Apriadji

Berisi resep-resep sedap rumahan yg kreatif dg modal terbatas, mudah dibuat, dan laris dijual. Plus success story 3 orang pengusaha kuliner rumahan yang kini menjadi jutawan hanya dengan modal terbatas (Rp 100-250 ribu saja): Dewi DE’RISOL Soemarmo – Bandung, M. Wachid EGG ROLL ANNISA Ridlwan – Yogyakarta, Debyanita RPC – Bogor. Bukti nyata sudah ada, mau nunggu apa lagi?

SEGERA Dapat diperoleh di toko buku di seluruh Indonesia: Gramedia, Gunung Agung, Toga Mas, Kharisma dll

Daftar buku Lengkapnya bisa dilihat di akun facebook beliau :D

Mantap!

Masyarakat Indonesia Kurang Makan Telur

Posted: 13 Jul 2010 05:49 AM PDT

(Kompasiana.com-JAKARTA) Bila kita perhatikan sekarang ini masih banyak masyarakat yang kurang makan telur, banyak faktor yang mempengaruhinya antara lain faktor ekonomi serta dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan bahaya kolesterol, selain daging, kuning telur kini termasuk makanan yang dihindari.

Padahal para ahli menyimpulkan bahwa telur tidak memengaruhi kadar kolesterol secara signifikan. Dari data statistik berdasarkan 224 studi mengenai diet yang dilakukan selama 25 tahun. Diketahui bahwa bukan kolesterol yang memengaruhi kadar kolesterol dalam darah, tetapi lemak jenuh. Telur diketahui hanya mengandung sedikit lemak jenuh dengan mengonsumsi telur bisa memperbaiki kadar lipid (kolesterol) seseorang yang kolesterolnya naik saat mengonsumsi makanan kaya kolesterol.

Ada begitu banyak nutrisi penting dalam sebutir telur seperti choline yang sangat penting untuk fungsi otak dan kesehatan. Satu buah kuning telur mengandung lebih dari 25 persen kebutuhan choline setiap hari. Orang dewasa membutuhkan 425 gr choline per hari, sedangkan anak balita butuh 250 gr per hari. Sebuah penelitian mengungkapkan konsumsi choline yang cukup bisa menurunkan risiko kanker payudara.

Telur juga mengandung anti-oksidan serta lutein yang membantu mencegah gangguan penglihatan akibat penuaan dan katarak. Kadar lutein dalam telur bahkan lebih banyak dibanding pada sayuran berdaun hijau. Orang yang punya penyakit jantung pun tidak disarankan untuk pantang telur. Mereka disarankan untuk mengurangi konsumsi kuning telur menjadi dua kali dalam seminggu. Studi terkini juga tidak menemukan kaitan antara makan enam kuning telur setiap minggu dengan kejadian serangan jantung atau stroke pada orang sehat.

Saat ini di pasaran tersedia telur yang sudah diperkaya dengan omega-3. Telur yang diperkaya ini termasuk dalam telur plus-plus. Karena selain mengandung nutrisi dalam telur, juga mengandung asam lemak yang melindungi jantung.

Dengan mengkonsumsi 1.000 mg DHA dan EPA setiap hari, mengingat kebanyakan orang jarang mengonsumsi ikan. Untuk mendapatkan manfaat yang sama, disarankan mengonsumsi telur yang sudah diperkaya dan mengandung 300 mg omega-3 ini. Konsumsi telur yang sehat adalah dua butir perhari, banyak yang bisa dibuat dengan telur antara lain telur rebus jangan makan telur setengah matang karena dikhawatirkan masih mengandung bakteri salmonella, apalagi virus flu burung belum sepenuhnya dapat diatasi di Indonesia.

Sebuah survei baru-baru ini yang dilakukan di Athena, menemukan bahwa biaya yang dikeluarkan untuk ayam yang dikelola pabrik adalah sekitar Rp 15 ribu per lusin (US$ 1,69), ayam bebas kandang (cage-free) Rp 27-32 ribu per lusin (US$ 2,99-3,59), sedangkan ayam organik Rp 36-49 ribu per lusin (US$ 5,38) semua dengan kurs Rp 9.000/US$.

Tapi ternyata biaya yang dikeluarkan tak sebanding dengan tingkat kesehatan yang diperoleh. Telur organik tak lebih sehat dibanding telur pabrik atau telur cage-free. Hal ini berdasarkan hasil penelitian yang dirilis oleh Departemen Pertanian AS (USDA).

Penelitian yang dipimpin oleh Deana Jones, seorang ahli teknologi pangan, menyatakan bahwa penelitian ini tidak dirancang untuk mengeksplorasi masalah kondisi pemijahan (pengembangbiakan) terbaik untuk ayam.

Ayam pabrik adalah ayam yang dikembangbiakkan dalam kandang baterei yang membuatnya harus tetap bergerak meski penuh sesak. Sedangkan ayam buras (ayam kampung) dan ayam organik memiliki kebebasan dalam bergerak dan dibesarkan dengan tingkat pakan berkualitas tinggi, sehingga membuatnya lebih mahal.

Memang ayam kampung lebih enak dagingnya dan lebih gurih telurnya dibandingkan ayam pabrik, apalagi banyak masyarakat menganut prinsip back to nature (kembali yang alami), mari kita konsumsi telur biar sehat.


Tags: kolesterol, penyakit jantung, cemani, ayam buras, ayam kampung, kompasinabaru, kompasina, rachmad yuliadi nasir, back to nature, telur ayam, telur, flu burung, salmonella, makan telur

0 Response to "Rasa Syukur Terhadap Makanan Sangat Penting Bagi Tubuh « Rahasia Otak-balita sehat ceria"

Posting Komentar