Inilah Kronologi Khairul Ditembak Saat Salat (1)-balita sehat ceria

Inilah Kronologi Khairul Ditembak Saat Salat (1)-balita sehat ceria


Inilah Kronologi Khairul Ditembak Saat Salat (1)

Posted: 28 Sep 2010 04:47 AM PDT

INILAH.COM, Jakarta - Sebuah surat elektronik berisi pengakuan istri Khairul Ghazali, Kartini Panggabean beredar di kalangan pers.

Dalam surat elektronik itu Kartini membeberkan peristiwa penyergapan suaminya saat sedang salat oleh Densus 88 Polri pada Minggu 19 September 2010.

Berikut petikan pengakuan Kartini dalam keterangan tertulis yang diterima INILAH.COM:

Nama saya Kartini Panggabean, kelahiran 20 Februari 1980. Panggilan saya Cici, anak-anak memanggil saya Ummi. Saya adalah istri dari Ustadz Ghazali, anak-anak memanggilnya Buya, saya memanggilnya Bang Jali.

Saya tinggal bersama suami saya di di Jalan Bunga Tanjung Gang Sehat, saya bersama Bang Jali tinggal bersama empat anak kami. (Umar Shiddiq, Raudah Atika Husna dan Ahmad Yasin dan Fathurrahman).

Di saat waktu Magrib, hari Minggu sekitar jam 18.45 WIB menjelang Senin malam, tanggal 19 September 2010. Saya, bayi saya, dua perempuan dewasa (istri Abu dan teman Deni), Buya, Dani, Deni, Alek, Abdullah dan 2 orang lagi anak tamu.(salah satu dari dua perempuan dewasa).

Jadi, ada di dalam rumah tersebut 10 orang, terdiri dari 5 laki-laki dewasa, 3 perempuan dewasa, 3 anak-anak. Saat adzan Magrib terdengar, Bang Jali bersiap-siap melaksanakan salat Magrib berjamaah. Bang Jali, Deni, Deden, Alek, Abu mengambil wudu. Saya bilang kepada Bang Jali, Buya bajunya diganti saja, basah kena air wudu. Saya berada di ruang tamu, menyusukan anak saya Fathur.

Bersama saya dua perempuan dewasa. Di dekat pintu depan rumah, pintu rumah kami hanya di depan, rumah kami tidak ada pintu belakang. Saya memanggil ketiga anak untuk pulang ke rumah, karena sudah masuk waktu Magrib. Bang Jali dan empat temannya mulai melaksanakan sholat Magrib berjamaah dengan Bang Jali sebagai imamnya. Mereka salat di ruang belakang dekat dapur.

Dani, usianya sekitar dua puluh lima tahun tahun adalah murid mengaji Bang Jali. Kerjanya sehari-hari menjahit gorden, dia tinggal di Tanjung Balai. Dani membawa dua orang temannya, Alek (30 tahun) dan Deni (20 tahun) ke rumah. Bang Jali sebelumnya tidak mengenal kedua orang itu. Sejak saat itu, Deni dan Alek menginap di rumah. Tapi Dani tidak menginap di rumah. sedangkan alek dan deni saya tidak mengenalnya.

Mengenai Abu, atau Abdullah (35 tahun), saya tidak jelas orang mana berasalnya. Jadi Deni dan Alek sudah menginap 2 minggu di rumah kami, kedatangan mereka ke Tanjungbalai karena rencana mau cari kerja, saat itu mau hari hari raya. Bang Jali bilang ini sudah dekat hari raya, tidak mungkin ada kerjaan.

Tiba-tiba sebuah mobil datang, terdengar suara dari luar ada orang berteriak, “Keluar!” Saat itu ketiga anak saya masih bermain di rumah tetangga. Saya mau memanggil anak-anak untuk pulang, saya pun berjalan menuju pintu depan rumah. Saya menyuruh mereka masuk, tapi mereka tidak mau masuk, saya sempat melihat wajah mereka seperti ketakutan. Saya terkejut karena pas saya di depan pintu saya lihat sudah turun dari mobil 30 orang bersenjata.

Anak-anak saya diam tak bersuara. Densus 88 langsung saja menerobos masuk ke dalam rumah dengan bersenjata. Mereka semuanya ada sekitar 30 orang membawa senjata. Mereka dari samping sebagian, masuk ke dalam rumah sebagian, sambil melepaskan tembakan.

Saya sambil menggendong bayi saya, dua perempuan dewasa serta anak-anaknya ditodongkan senjata sama Densus 88. Sepasang daun pintu rumah kami ditendang sama Densus 88. Tidak ada baku tembak, tidak ada perlawanan dari dalam rumah, karena Bang Jali sedang salat, sedang membaca surah Al Quran sehabis membaca surah Al Fatihah.

Tiba-tiba tiga makmum (Alek, Deni dan Dani) keluar dari shaff (membatalkan sholat mereka) karena mendengar suara ribut tembakan dan segera mengetahui datangnya orang-orang bersenjata. Alek, Dani dan Deni lari menuju kamar mandi. Alek keluar dengan membobol seng kamar mandi. Orang-orang yang sudah masuk rumah menembaki mereka Deni dan Dani ditembaki secara membabi buta sewaktu mereka di depan kamar mandi.

Saya, dua perempuan dewasa yang bersama saya, bayi saya yang berumur 20 hari, dan anak tetangga yang balita itu menyaksikan kejadian itu. Jadi dua orang ditembak di kamar mandi, satu orang lagi lari. Bang Jali dan seorang makmumnya, Abu masih tetap melanjutkan salat, walaupun orang-orang bersenjata itu sudah masuk ke dalam rumah, di ruang belakang dekat dapur. Bang Jali tetap melanjutkan membaca surah Al Quran.

Tapi orang-orang bersenjata itu langsung menarik paksa Bang Jali, salat Bang Jali dihentikan secara paksa. Buya ditendang saat salat kemudian dipijak-pijak (diinjak-injak) hingga babak belur. Saya kasihan melihat Bang Jali karena saat itu dia sedang sakit batuk. Bang Jali diseret sama Densus, Bang Jali tak henti-hentinya meneriakkan takbir, Allahu Akbar, Allahu Akbar. [bersambung/mah]

UGM-SIKIB Adakan Bakti Sosial KB-Kes di Kulon Progo

Posted: 28 Sep 2010 04:34 AM PDT


Bakti sosial yang antara lain didukung BKKBN itu dicanangkan oleh Ketua SIKIB Ny Ratna Djoko Suyanto dimaksudkan untuk menyambut peresmian Desa Hargotirto sebagai Desa Sejahtera yang akan dilakukan oleh Ibu Ani Yudhoyono di desa itu, Rabu (29/9).

Dalam sambutannya, Ny Ratna Djoko Suyanto mengatakan, bakti sosial dan peresmian Desa Hargotirto sebagai Desa Sejahtera yang didukung LPPM-UGM dan SIKIB itu dimaksudkan mewujudkan masyarakat yang masih tertinggal agar menjadi maju, sehat, sejahtera dan mandiri.

SIKIB yang didirikan Ibu Ani Yudhoyono pada 28 Desember 2004 dimaskudkan membantu program para menteri (suami anggota SIKIB) dalam meningkatan kesejahteraan, kemajuan dan kemandirian masyarakat melalui lima program sejahetra, yaitu mewujudkan masyarakat Indonesia yang hijau (berwawasan lingkungan hidup), peduli, sehat, pintar dan kreatif.

Bati sosial kepada warga Desa Hargotirto, antara lain berupa pelayanan kesehatan secara gratis, pemeriksaan mata dan bantuan kacamata, pemeriksaan gigi, pelayanan KB berupa pemasangan alat kontrasepsi IUD dan implan, bantaun dua unit alat edukasi bagi balita pemberian bantuan 5 kelompok UPPKS masing-masing Rp5 juta, bantuan bibit pohon untuk penghijauan.

Sementara itu, Ketua panitia bakti sosial, dr Harto Wardoyo, SpOG mengatakan, upaya mewujudkan Desa Sejahtera di Hargotirto dilatarbelakangi bahwa sebagian besar penduduknya yang berjumlah 8.337 orang tergolong miskkin, namun mereka memiliki sikap gotong-royong dan berkeinginan mewujudkan kesejhateraan dan kemandirian.

Oleh karena itu, katanya, Hasto yang joga dosen FK-UGM, pembentukan desa sejahtera itu juga didukung oleh kuliah kerja kesehatan masyarakat (K3M) dalam mewujudkan masyarakat yang mandiri melalui "rumah pintar" di atas lahan 1200 m2 oleh warga Desa Hargotirto.

Hadir dalam acara iru, antara Kepala BKKBN Dr dr Sugiri Syarief, MPA, Dekan FK-UGM Prof dr Ali Ghufron Mukti, MSc, PhD, Bupati Kulon Progo H Toyo S Dipo, anggota SIKIB antara lain Ny Hatta Rajasa, Ny Fredy Numbery, Ny Hendarman Supandji dan  Ny Mohamad Nuh.(*)
(ANT/R009)

0 Response to "Inilah Kronologi Khairul Ditembak Saat Salat (1)-balita sehat ceria"

Posting Komentar