menujuhijau.blogspot.com: Rutin Makan Ikan Buat Jantung Sehat-balita sehat ceria

menujuhijau.blogspot.com: Rutin Makan Ikan Buat Jantung <b>Sehat</b>-balita sehat ceria


menujuhijau.blogspot.com: Rutin Makan Ikan Buat Jantung <b>Sehat</b>

Posted: 03 Oct 2010 09:27 AM PDT

ImageJakarta, Anda ingin mempunyai jantung yang sehat sepanjang usia? Selain gemar berolah raga, mengonsumsi ikan rupanya juga dapat menghindarkan seseorang dari penyakit mematikan tersebut.

Kandungan Omega 3 yang banyak dimiliki ikan dapat menekan penyumbatan pembuluh darah. Demikian kata Ketua Yayasan Jantung Indonesia (YJI) Dewi Andang Joesoef.

"Menurut penelitian di luar negeri, ikan itu dapat menekan penyumbatan pembuluh darah dengan Omega 3-nya," kata Dewi ketika ditemui di acara Hari Jantung Sedunia 2010 di Pintu Barat Daya Monas, Jakarta Pusat, Minggu (3/10/2010).

Menurut Dewi, selain berkhasiat untuk kesehatan jantung, ikan juga mempunyai sejuta manfaat lainnya. Antara lain, otak balita dapat berkembang dengan baik bila sang ibu mengonsumsi ikan setiap hari. Pertumbuhan anak-anak semakin bagus bila diberi asupan gizi dari ikan.

Ikan juga dapat mencegah penyakit kanker. Bahkan, binatang bersirip itu dapat menjaga elastisitas kulit wanita sehingga ia awet muda. "Kemudian ikan itu ada zat yang namanya cilenium. Dia menjaga elastisitas kulit sehingga ibu tercegah dari ketuaan prematur," kata Dewi.

Dewi menambahkan, mengingat besarnya manfaat ikan tersebut, YJI mendukung gerakan gemar makan ikan yang digagas oleh Menteri Perikanan dan Kelautan Fadel Muhammad. Fadel menargetkan konsumsi ikan masyarakat adalah 35 Kg/ tahun.

"Kita ini negara maritim yang luas lautnya tidak terkira. Kenapa tidak kita manfaatkan sumber daya alam kita itu dengan makan ikan?" ajak Dewi.

Sumber : http://kickandclick.com/content/view/190/69/

Bank Sperma Jenius

Posted: 03 Oct 2010 12:14 AM PDT

Robert Klark Graham adalah seorang miliyuner Amerika Serikat. Salah satu penemuannya yang terkenal adalah lensa kaca mata yang tidak dapat pecah. Namun di penghujung tahun 1970-an, Graham berhenti memperbaiki penglihatan manusia dan mulai memikirkan untuk memperbaiki kualitas manusia itu sendiri. Ia bercita-cita untuk mengumpulkan sampel sperma dari para laki-laki yang sehat dan jenius. Untuk itulah Graham memfokuskan para pemenang nobel dan ilmuwan sebagai bagian dari pendonor bank-nya. Graham tidak bekerja sendirian, ia bekerjasama dengan seorang "ahli sperma".

Selama beberapa tahun, Graham dan mengerjakan proyek penelitiannya secara rahasia. Tempat terbaik yang dipilihnya adalah bunker bawah tanah yang berada di peternakannya, tidak terlalu jauh dari San Diego. Untuk mencari pendonor awal, Graham sendiri-lah yang menghubungi para pemenang nobel. Sebagian besar tentu saja menolak tawaran ini, namun terdapat empat pemenang nobel yang mendukung ide ini. Dengan berjanji untuk memberikan nama "anonim", para pemenang nobel ini memberikan sampel mereka.

Sementara itu, seorang jurnalis Los Angeles Times, Edwin Chen, sedang melakukan wawancara yang membosankan ketika tiba-tiba sumbernya berkata, "anda tahu apalagi yang menarik? Seorang miliyuner membuat bank sperma bagi para pemenang nobel". Tidak sulit bagi Chen untuk menemukan bahwa miliyuner itu adalah Robert Graham.

Chen menelepon untuk melakukan interview dan ternyata ia disambut dengan baik. Graham mengundangnya untuk makan malam. Setelah menjelaskan mengenai pemikirannya, Graham mengajak Chen ke ruang bekerjanya dibawah tanah. Ia menjelaskan bagaimana para sampel sperma ini disimpan dan dibekukan. Yang ada dalam pikiran Graham hanya satu: adalah untuk memberikan kesempatan kepada keluarga/wanita Amerika yang menginginkan keturunan namun terhambat karena suami mereka yang kurang subur, sehingga mereka dapat melahirkan keturunan-keturunan yang sehat dan cerdas. Pada saat itu yang ada dalam pikiran Chen adalah, "orang ini sangat sombong". Graham memberitahukan bahwa ia sudah mendapatkan empat contoh sampel dari para pemenang nobel, tapi tentu saja ia tidak memberitahukan siapa pendonornya.

Besok paginya, tulisan Chen dimuat dihalaman pertama LA Times. Graham menjadi terkenal. Setiap orang ingin berbicara dengannya. Tempat tinggalnya dipenuhi dengan wartawan yang terus menerus melontarkan pertanyaan seperti, "apa tujuan anda?" dan "apakah anda seorang NAZI?", Graham menyadari bahwa proyeknya adalah sesuatu yang kontroversial, tetapi dia tetap menjawab pertanyaan dengan tenang.

Edwin Chen kembali menyelidiki siapa sajakah para pendonor tersebut. Ia menghubungi satu persatu para pemenang nobel dan menanyakan kepada mereka. Sebagian tidak percaya dengan apa yang mereka dengar dan sebagian lagi menganggap ini adalah telepon iseng. Chen terus menghubungi daftar kontaknya, sampai ia menghubungi William Shockley. Ia adalah seorang peraih nobel di bidang fisika. Shockley merupakan penemu resistor. Namun ia sangat dibenci oleh masyarakat karena sifatnya yang rasis. Shockley tidak menyukai orang-orang kulit hitam yang bodoh. Satu-satunya alasan mengapa ia setuju untuk menjadi pendonor, adalah karena kesamaan visinya dengan Graham untuk menciptakan anak-anak jenius.

Namun sampel milik para pemenang nobel yang sudah tidak muda lagi cukup sulit untuk dibekukan, sehingga Graham harus memperluas objek pendonornya, artinya ia tidak harus terpaku pada para peraih nobel saja, dan ia harus melakukan ini dengan cepat, karena banyak sekali wanita yang tertarik dengan program ini.

Graham menjadikan "usaha" inseminasi ini se-efektif dan semudah mungkin bagi para pasangan. Ia membuat katalog yang berisi daftar para pendonornya, dengan cara mendeskripsikan ciri-ciri fisiknya, latar belakang kehidupannya, kesehatan, serta pendidikannya (termasuk IQ). Setelah itu ia memberikan kode warna dan angka pada setiap pendonor. Namun, sebelum para wanita mendapatkan sampelnya, ia akan lebih dulu diwawancarai oleh pihak Bank. Jika keluarga penerima dianggap mempunyai kualitas yang baik (artinya tidak mempunyai catatan kriminal dan berasal dari latar belakang yang baik), maka pihak bank akan mengirimkan sampelnya beserta peralatan sederhana untuk melakukan inseminasi dengan selembar kertas kecil yang berisi petunjuk. Proses inseminasi ini dilakukan dirumah agar para suami merasa memiliki kontribusi.

Doron Blake, adalah image Bank Sperma Jenius pertama. Sejak balita ia sudah terlihat memiliki kemampuan yang lebih dari anak-anak seumurannya. Sekarang ia berumur 23 tahun. Ia tahu bahwa ia mempunyai kemampuan otak yang lebih baik dari teman-temannya yang lain, tapi ia merasa ia tidak menjadi jenius seperti yang diinginkan oleh Graham. Ia dewasa dengan jalannya sendiri. Salah satu kemampuannya adalah ia mempelajari 16 alat musik dengan cara yang berbeda.

Courtney Ramm, seorang balerina, juga salah satu anak yang diberkati dengan kejeniusan. Sejak kecil ia tidak pernah menemukan hal yang mempersulitnya (dalam bidang akademik khususnya). Namun ia mengatakan tidak hanya kejeniusan satu-satunya gen yang berada dalam tubuh manusia, lingkungan juga sangat mempengaruhi dalam membentuk kepribadian. Beberapa anak "hasil bank" lainnya setuju dengan Courtney. Nilai-nilai yang ditanamkan oleh keluarga dan lingkungan mempunyai peranan yang sangat penting.

Pada tahun 1997, di usianya yang ke-90, Graham menghadiri sebuah seminar kesehatan di Seattle. Dalam sebuah kecelakaan di kamar mandi, ia terpeleset, tidak sadarkan diri dan akhirnya tenggelam di bathub. Ini merupakan sebuah awal dari berakhirnya Bank Jenius. Karena tidak ada satupun pihak keluarga yang tetarik untuk mendanai proyek ini, termasuk mantan istrinya.

Akhirnya pada tahun 1998, bank ini resmi ditutup dengan catatan telah "melahirkan" 217 orang anak kedunia.

Terus terang, menulis cerita ini membuat saya kagum dengan semangat dan pemikiran orang-orang Amerika. Diluar dari tindakannya yang kontroversial, Graham ingin Amerika mempunyai penerus bangsa yang berkualitas, atau setidaknya, manusia yang berkualitas: sehat, cerdas, dan menarik dari segi fisik. Dan usaha itu telah dilakukan sejak tahun 1970.

Sementara belum lama ini saya menonton salahsatu episode di Kick Andy, Andy F. Noya mengumpulkan sebagian kecil orang-orang Indonesia yang bekerja di Eropa dan Amerika, karena kemampuan yang tidak dihargai oleh negara. Hampir semua dari mereka mempunyai cerita yang sama: cerdas, berbakat, lulusan berkualitas di luar negeri, tetapi ketika mereka kembali ke Indonesia, mereka jobless Sampai akhirnya mereka di sewa oleh perusahaan-perusahaan swasta di luar negeri.

Ok, mari kita tidak berpikir terlalu jauh. Mantan presiden Indonesia, B.J. Habibe adalah contoh yang paling real. Saat ini beliau telah dianggap sebagai warga negara Jerman. Ternyata bakat beliau dan keluarganya jauh lebih dihargai disana.

Menurut saya kita sudah cukup "berbaik hati" pada negara-negara maju dengan menyerahkan sumber daya manusia kita yang berharga.

Bangsa indonesia masih terlalu sibuk dengan euforia demokrasi (yang masih belum selesai juga sejak tahun 1998), korupsi yang tidak pernah selesai, sistem hukum yang bobrok, membuat kebijakan ini-itu yang tidak penting (seperti undang-undang pornografi), sampai lupa PR terbesar di negara ini hanya satu: pendidikan.

Masalah-masalah seperti pornografi, ketidak pedulian pada kebersihan, tidak tertib di ranah publik, kesehatan yang buruk, dan kemiskinan, merupakan dari domino effect atas rendahnya kualitas pendidikan.


Tags: paramadinatpi2

0 Response to "menujuhijau.blogspot.com: Rutin Makan Ikan Buat Jantung Sehat-balita sehat ceria"

Posting Komentar