PPMWS Latih Kader Posyandu Swadaya-balita sehat ceria

PPMWS Latih Kader Posyandu Swadaya-balita sehat ceria


PPMWS Latih Kader Posyandu Swadaya

Posted: 13 Apr 2012 07:34 AM PDT

MENGGALA, KOMPAS.com - Persatuan Petani Moro-Moro Way Serdang (PPMWS) menggelar kegiatan pelatihan kader posyandu swadaya, Jumat (13/4/2012) yang akan bertugas di pemukiman warga di Way Serdang, hutan Register 45 Mesuji, Provinsi Lampung.

Menurut Komang, juru bicara PPMWS, dalam siaran persnya, pelatihan ini ditujukan untuk mempersiapkan layanan posyandu bagi ratusan balita di Moro-Moro, Way Serdang.

"Selama ini kami senantiasa menunggu dari pemerintah untuk memberikan layanan kesehatan. Namun, sampai saat ini belum terwujud. Pergantian kepemimpinan di Mesuji harapannya akan membawa perubahan," ujar dia menjelaskan alasan diadakannya kegiatan itu, sekaligus juga mengomentari soal pelantikan pasangan Bupati dan Wabup Mesuji terpilih, hari ini.

Pelatihan itu diikuti 26 kader kesehatan yang merupakan para relawan. Mereka berlatih manajemen posyandu dan layanan lima meja Posyandu. "Kami juga merevitalisasi Posyandu dengan memperkenalkan promosi kesehatan lewat media film. Kami menggunakan media LCD utk kampanye promosi hidup sehat bagi peserta Posyandu dan Masyarakat. Saya kira ini yg pertama kali di Mesuji," ujar Komang.

Menurut rencana, layanan posyandu bagi balita itu akan mulai berjalan awal Mei mendatang. "Selain itu, pada masa liburan sekolah kami akan menggelar khitanan massal bagi anak-anak miskin di Moro-Moro. Kami berharap kegiatan ini akan berjalan rutin setiap musim liburan sekolah," ungkap dia kemudian.

Hingga saat ini, ribuan masyarakat petani penggarap lahan di Register 45 itu hidup tanpa mendapatkan layanan kesehatan dan pendidikan dari pemerintah, karena dianggap ilegal menempati wilayah hutan itu. Akibatnya, anak balita di daerah ini mudah terkena penyakit dan persoalan kesehatan.

Abaikan Pola Hidup, 589 Balita Alami Gizi Buruk

Posted: 12 Apr 2012 08:23 PM PDT

Jumat, 13 April 2012

Abaikan Pola Hidup, 589 Balita Alami Gizi Buruk



BONTANG. Akibat pola hidup sehat sering diabaikan, bahkan kurang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Membuat peredaran berbagai jenis penyakit di masyarakat menjadi tak terkontrol. Salah satunya diagnosanya adalah gizi buruk yang korbannya sering terjadi pada anak di bawa lima tahun alias balita.
Sesuai data dari Dinas Kesehatan Bontang, untuk 2011 saja, tercatat sebanyak 589 balita di Kota Taman, Bontang mengalami gizi buruk. Atau sekitar 3,8 persen dari 15.498 balita yang ada.
"Ini lebih disebabkan pada kurangnya perhatian kita terhadap pola hidup sehat. Walau diketahui, kalau penyakit ini merupakan penyakit bawaan yang terjadi di lingkungan kita sendiri," sebut, Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Bontang, Diana Nurhayati.
Kendati demikian, khusus di Bontang jumlah tersebut belum masuk dalam ketegori parah. Sebab keparahan penyakit gizi buruk baru bisa dikatakan parah, jika jumlahnya telah mencpai 5 persennya dari jumlah balita yang ada.
"Yah, kalau penyebabnya, bisa datang dari faktor kebersihan makanan yang dikonsumsi. Apakah bergizi atau tidak. Kemudian kurang peduli terhadap perkembangan dan masa pertumbuhan si anak," ujar Diana Nurhayati.
Ada beberapa kriteria dalam menentukan status gizi terhadap Balita. Diantaranya, kurang, pendek, dan kurus. Penilaian status gizi yang digabungkan berat badan per usia (BB/U), tinggi badan per usia (TB/U) dan berat badan pertinggi badan (BB/TB). Ketiga kriteria ini yang bisa menentukan balita tersebut sehat atau tidak. Peran aktif orangtua untuk mengecek kondisi gizi balitanya sangat diperlukan, untuk menekan jumlah Balita yang menderita gizi buruk.
"Sikap orangtua yang tak mau melakukan pengecekan gizi balitanya sangat mempengaruhi. Kadang sikap seperti ini yang menjadi kendala Dinkes dalam menekan jumlah balita kekurangan gizi," sebut Diana.
Karena itulah, Dinkes mengimbau melalui pelayanan Posyandu bisa menjadi solusi dalam melakukan pemeriksaan setiap perkembangan anak. "Dengan cara ini, maka petugas lebih mudah menemukan indikasi balita gizi buruk. Kami siap memberikan penambahan gizi kepada balita yang memang membutuhkan makanan bergizi," katanya mengakhiri.
Menanggapi hal itu, Walikota H Adi Darma meminta kepada seluruh RT di Bontang untuk tetap mengaktifkan Posyandu di masyarakat. "Melalui kelurahan, kita mintakan supaya Posyandu di setiap RT dimaksimalkan. Dengan begini target Pemkot melalui peningkatan program kesehatan terus berjalan," harap H Adi Darma. (im/agi)

0 Response to "PPMWS Latih Kader Posyandu Swadaya-balita sehat ceria"

Posting Komentar